Monday, May 10, 2010

Sejarah PASTO


Reformata.com - PASTO, grup musik yang didirikan pada 2002, awalnya beranggota empat orang yaitu Bayu, Rudolph, Meltho, dan Ryan. Terbentuknya grup ini ber-awal dari berbagai pentas musik, salah satunya Java Jazz 2006-2007. Pasto terbentuk lewat ajang pen-carian bakat “Bintang Cari Bintang” yang ditayangkan salah satu sta-siun TV swasta pada 2002. Nama Pasto digagas oleh artis Glenn Fredly yang artinya adalah sesuatu yang mempunyai spirit tidak mengenal lelah. Sebelumnya, ber-sama Maia sebagai produser, Pasto dengan format barunya, Ryan dan Meltho berhasil meramaikan dunia musik Indonesia dengan menge-luarkan single “Aku Pasti Kembali” milik grup Ratu dengan aransemen berbeda.

Saat ditemui di sebuah studio di wilayah Jakarta Timur, Pasto ber-cerita tentang aktivitasnya yang semakin padat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Saat ini Pasto sedang mempersiapkan penyele-saian tahap akhir untuk album keduanya yang hampir rampung. Pada album yang dipersiapkan selama kurang lebih enam bulan ini tema yang diangkat masih sepu-tar cinta. Karena memang lagu dari single-single sebelumnya bertema cinta. Tentu saja lagu-lagu ber-tema cinta tersebut diwarnai dengan ciri khas dari Pasto yang cukup menonjol, yakni titik kon-sentrasi mereka dengan menyu-guhkan lagu dalam komposisi suara yang tepat dan benar. Hal ini tentunya tidak terlalu sulit bagi Pasto mengingat Meltho adalah seorang guru les vokal. Menjadi lebih menarik lagi karena ternyata Pasto juga memiliki kemampuan dalam menciptakan dan meng-aransemen sendiri beberapa lagu yang ada dalam album mereka.

Pasto bercerita bahwa pada menjelang penutupan tahun 2009 mereka memiliki aktivitas yang berbeda dari tahun-tahun sebe-lumnya. Pada tahun-tahun sebe-lumnya di bulan Desember Pasto terbiasa melakukan aktivitas yang padat dengan pelayanan di ge-reja, karena banyaknya undangan melayani yang berhubungan dengan perayaan Natal. Ditambah Pasto juga tentunya harus mem-persiapkan diri dalam perayaan Natal bersama keluarga masing-masing. Pada tahun ini Pasto juga harus memberikan waktu lebih untuk pembuatan album terbaru-nya namun tanpa harus mengu-rangi jadwal pelayanannya yang juga adalah prioritas bagi Pasto. Group Vokal Duo ini pun bercerita bahwa di samping pelayanan me-reka, Meltho dan Ryan sering kali menjalani ibadah Minggu bersama.

Ryan sempat bercerita bahwa di tengah padatnya aktivitas Natal menjadi sebuah momen baginya untuk merenungkan dan menya-dari bahwa hidup ini hanya milik Tuhan. Karena itu seharusnya se-tiap manusia tidak boleh berhenti bersyukur. Dengan rasa bersyukur itulah Pasto mencoba melangkah-kan kaki di tahun 2010. Meltho me-nambahkan bahwa dengan kesa-daran itulah Pasto mempersiapkan segala sesuatunya untuk tahun yang baru. Menurutnya segala sesuatu harus benar-benar siap, siap secara jasmani maupun rohani. Segala kesiapan itu tentunya harus diseimbangkan dengan konsep yang benar-benar matang dalam perencanaan segala sesuatu di tahun yang baru ini.
Pada tahun 2010 ini Pasto juga memberikan pembuktian kepada khalayak bahwa Pasto benar-benar dengan formasinya yang baru. Dimana Pasto yang sebelumnya terdiri dari empat orang kini hanya tinggal berdua. Lewat formasi yang baru di tahun baru ini Pasto juga menunjukkan kemampuan merilis album. Album yang mereka rilis ini adalah hasil konsep matang Pasto setelah dalam formasi baru. Menjadi sebuah target bagi Pasto bahwa apa yang mereka siapkan dengan matang ini membuahkan sebuah hasil bagi Pasto. Menurut Ryan, hasil yang mereka maksud-kan bukanlah semata-mata materi melainkan pengakuan bahwa Pasto telah memberi sebuah peran dan warna dalam panggung musik Indonesia.
Pasto mengatakan bahwa me-reka memiliki kerinduan untuk merilis album rohani. Keinginan tersebut belum bisa diwujudkan karena bagi Pasto untuk membuat album rohani segala sesuatunya harus benar-benar matang meng-ingat album rohani tentu harus dibarengi tanggung jawab moral yang lebih besar dibanding album sekuler. Pasto juga mengakui bahwa perjalanan hidup mereka adalah anugerah yang juga harus dipertanggungjawabkan pada Tuhan. Kesempatan hidup yang diberikan Tuhan memiliki arti bahwa Tuhan tidak hanya sekadar mem-beri kesempatan hidup melainkan juga memberikan tugas dan tang-gung jawab yang harus dikerjakan. Pasto selalu mengucap syukur atas talenta dan kesempatan yang diberikan Tuhan kepada mereka. Bagi Pasto talenta tidak akan menjadi hal yang maksimal tanpa ada kesempatan.
Di tahun yang baru ini Pasto memberi pesan kepada anak muda Kristen bahwa menjadi anak Tuhan harus lebih kreatif, lebih bergaul. Menjadi hal penting ketika dapat bergaul dengan banyak orang tanpa melihat berbagai denominasi dan agama tertentu. Pasto yakin jika setiap orang datang dengan hati yang tulus hal tersebut akan menjadi energi bagi orang tersebut.Jenda

0 comments:

Post a Comment